PADAT BERISI DENGAN
AEROBIK
Oleh
Dr. Marta Dinata, M.Pd
Penerbit Cerdas Jaya
Jakarta
2018
Bab I
|
PENDAHULUAN
B
|
erhentilah
makan sebelum kenyang, itu pesan Nabi Muhammad SAW kepada kaum muslimin. Pada
zaman sekarang ini karena kemajuan dalam segala bidang begitu pesatnya,
sehingga perekonomian juga berkembang dengan baik, maka pola konsumsi makan
juga berubah yang menyebabkan orang cenderung mengkonsumsi makanan melebihi
kebutuhan tubuhnya. Hal ini dapat membuatnya kelebihan berat badan atau bahkan
menjadikan gemuk (obesitas), lebih parah lagi dengan kurangnya kesempatan untuk
melakukan olah raga atau berat badan membuatnya menjadi lebih gemuk lagi.
Bila
dipandang dari segi kesehatan kelebihan berat badan atau gemuk sangat merugikan
karena dapat menyebabkan berbagai gangguan di dalam sistem tubuh seperti : terjadinya peningkatan kadar kolesterol yang
berdampak negatif pada jantung. Sedangkan bila dipandang dari segi
psikologis orang yang kelebihan berat badan pada umumnya akan merasa malu dengan penampilannya dalam pergaulan, ini
sangat dirasakan oleh wanita.
Banyak iklan yang menawarkan program penurunan berat
badan yang sangat cepat, baik menggunakan alat-alat, obat-obatan dan diet yang
mungkin dapat merugikan bagi orang.
Banyak contoh kita lihat orang meninggal
setelah operasi penyedotan lemak...
Program-program penawaran itu selalu
diburu oleh wanita
terutama ibu-ibu yang kelebihan berat badan atau kegemukan tanpa menghiraukan risiko bagi kesehatan.
terutama ibu-ibu yang kelebihan berat badan atau kegemukan tanpa menghiraukan risiko bagi kesehatan.
Yang
menggunakannya bahkan ada yang ingin mudah dan cepat sekali dengan melakukan
pembuangan lemak tubuh terutama bagian perut dengan cara operasi yang dapat
berakibat fatal. Banyak contoh kita lihat orang meninggal setelah operasi
penyedotan lemak.
Program-program penawaran itu selalu diburu oleh
wanita terutama ibu-ibu yang kelebihan berat badan atau kegemukan tanpa
menghiraukan risiko bagi kesehatan. Banyak tempat-tempat yang menawarkan
program penurunan berat badan dan diburu oleh para penderita kegemukan terutama kaum wanita khususnya para ibu rumah tangga
yang telah bersuami dan mempunyai anak, ada ibu-ibu yang menginginkan penurunan
berat badannya secara cepat tanpa menghiraukan risiko yang akan terjadi setelah
ikut program tersebut bahkan mempertaruhkan nyawa sekalipun tetap saja
dilaksanakan dengan harapan agar menjadi langsing.
Sehingga penampilan lebih menarik
dibandingkan pada waktu kegemukan serta tidak memperdulikan berapa besar biaya
untuk program tersebut. Kelebihan berat badan dan kegemukan ini terjadi karena
kalori yang didapat dari bahan makanan lebih besar dari kalori yang dipakai
untuk kegiatan yang dilakukan sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang cukup
lama.
Biasanya
kelebihan kalori ini disimpan dalam
tubuh dalam bentuk lemak tubuh sehingga dapat menyebabkan bentuk tubuh menjadi kurang sedap dipandang mata dan membawa pengaruh terhadap kesehatan yang dapat menyebabkan peningkatan terhadap penyakit seperti penyakit jantung koroner, diabetes militus serta peningkatan angka kematian. Dalam menurunkan berat badan ini ada yang dilakukan dengan sangat ketat dan ada yang mencoba dengan melakukan latihan yang sangat keras. Penurunan berat badan yang baik adalah dengan pengurangan kalori dengan cara tidak berlebihan dan melakukan latihan olah raga secara teratur dan bertahap terutama olah raga aerobik seperti senam aerobik ditambah dengan latihan beban.
tubuh dalam bentuk lemak tubuh sehingga dapat menyebabkan bentuk tubuh menjadi kurang sedap dipandang mata dan membawa pengaruh terhadap kesehatan yang dapat menyebabkan peningkatan terhadap penyakit seperti penyakit jantung koroner, diabetes militus serta peningkatan angka kematian. Dalam menurunkan berat badan ini ada yang dilakukan dengan sangat ketat dan ada yang mencoba dengan melakukan latihan yang sangat keras. Penurunan berat badan yang baik adalah dengan pengurangan kalori dengan cara tidak berlebihan dan melakukan latihan olah raga secara teratur dan bertahap terutama olah raga aerobik seperti senam aerobik ditambah dengan latihan beban.
Banyak kita lihat orang menurunkan
berat badan dengan diet yang sangat ketat, misalnya menahan lapar atau makan
hanya satu kali dalam sehari, bahkan tidak jarang kita jumpai orang yang sampai
jatuh pingsan karena diet, ini tentu tidak benar.
Diet yang baik adalah mengurangi kalori yang masuk
diiringi dengan melakukan olah raga aerobik, seperti : senam aerobik, joging,
bersepeda, berenang, jalan cepat, lari lintas alam dan lain-lain.
Bukan rahasia lagi jika setiap orang menginginkan
tubuh yang sehat. Sebagian diantaranya berasumsi, dengan menurunkan berat
badan, otomatis tubuh akan menjadi sehat. Asumsi yang tidak sepenuhnya benar.
Bab II
|
SENAM AEROBIK
A.
Pengertian
Aerobik
Pada dasarnya latihan olah raga dapat dibagi menjadi dua yaitu latihan aerobik dan latihan anaerobik. Latihan aerobik adalah latihan yang menuntut oksigen tanpa menimbulkan hutang oksigen yang tidak terbayar. Aerobik berarti menggunakan oksigen.
Menurut
penyelidikan Kenneth H. Cooper, selama empat tahun, beliau meletakkan dua
prinsip dasar:
Bila program latihan hanya terbatas pada
latihan
12-20 menit perhari, maka latihan harus cukup
berat untuk menimbulkan frekuensi denyut
jantung 120 kali permenit atau lebih.
12-20 menit perhari, maka latihan harus cukup
berat untuk menimbulkan frekuensi denyut
jantung 120 kali permenit atau lebih.
Bila
latihan tidak cukup untuk menghasilkan
frekuensi denyut jantung 120 kali permenit, latihan diteruskan lebih lama dari 20 menit.
frekuensi denyut jantung 120 kali permenit, latihan diteruskan lebih lama dari 20 menit.
Olah raga yang berlangsung secara kontinu
lebih dari empat menit dan dilakukan dengan intensitas rendah termasuk golongan
aerobik. Jadi olah raga aerobik bukan hanya senam aerobik, tetapi masih banyak jenis
olah raga lain, seperti bersepeda, berenang, jalan cepat, dan lari lintas alam.
Latihan aerobik juga sering disebut sebagai general
endurance, yaitu latihan aerobik menghirup oksigen yang tidak terbayarkan.
Karena itu latihan aerobik dapat
berlangsung lebih lama. Pengaruh latihan aerobik dapat meningkatkan kapasitas
tubuh untuk memasukkan oksigen dan menyalurkan keseluruh jaringan sel
otot,
“...senam aerobik adalah serangkaian
gerak yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang juga
dipilih sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas dan durasi
tertentu”.
Sehingga
oksigen akan dapat berpadu dengan zat-zat makanan untuk memproduksi energi.
Bentuk latihan aerobik dilakukan dengan intensitas rendah sehingga dapat
menimbulkan efisiensi kerja dari organ – organtubuh, yaitu jantung dan
paru-paru, serta sistem pernafasan.Dengan meningkatkan kapasitas aerobik, maka
cadangan tenaga menjadi lebih besar sehingga tubuh akan lebih mampu
mempertahankan kondisi fisik pada suatu aktifitas.
Hal
itu disebabkan pada latihan aerobik, sistem pemasukan oksigen berlangsung secara
terus menerus dan seimbang dengan kebutuhan pembentukan energi. Keadaan
demikian itu dinamakan dalam keadaan steady
state.
Peningkatan kebutuhan oksigen bagi otot-otot yang
bekerja selama latihan dipenuhi dengan jalan meningkatkan aliran darah ke
otot-otot tersebut. Hal ini dimungkinkan dengan adanya kenaikan jumlah
darah yang dipompakan jantung setiap menit.
|
Perubahan-perubahan
fisiologis tersebut pada hakikatnya bersifat menunjang peningkatan kegiatan
daya tahan fisik seseorang dan sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya konsumsi
oksigen maksimum.
Apabila
sebagian besar otot bekerja, misalnya pada lari menanjak, kebutuhan oksigen
pada penyediaan energi akan meningkatkan dan mencapai tingkat maksimal pada
oksigen yang dikonsumsikan, hal ini dinyatakan sebagai maksimum oksigen intake
atau maksimum oksigen uptake disingkat VO,max.
B.
Pengertian Senam
Aerobik
Senam aerobik adalah serangkaian gerak
yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang juga dipilih
sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas dan durasi tertentu. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan jantung dan paru-paru serta pembentukan tubuh. Gerakan-gerakan yang
dipilih, tentu saja harus mengandung nilai yang diperlukan untuk kedua tujuan
di atas.
Tujuan Pertama, meningkatkan
kemampuan jantung dan paru-paru. Gerakan yang dipilih harus mampu menyebabkan
denyut jantung meningkat sedemikian rupa ke target latihan atau disebut juga
zona latihan.
Tujuan Kedua, pembentukan
tubuh. Gerakan yang dipilih harus mengandung kalestenik yang memenuhi
tuntutan teknik dan ketentuan anatomis tertentu.
Irama musik yang
dipergunakan dalam senam aerobik mempunyai 2 sisi yang sama pentingnya. Di satu
sisi, musik bertindak sebagai patokan kecepatan. Di sisi lain, musik bertindak
sebagai penjaga motivasi serta semangat dari para pelaku latihan agar tetap
“on” (menyala).
Senjalan dengan
perkembangan waktu, senam aerobik pun semakin marak pula. Perbedaan jenis musik
yang dipakainya misalnya discorobik, fungkyrobic, dangdutrobik, bahkan sekarang
ada namanya body language.
C.
Macam-Macam Aerobik
Pada awalnya, senam aerobik hanya
merupakan sebuah upaya untuk melahirkan inovasi dalam jajaran kegiatan latihan.
Namun dalam pengamatan dan penelitian yang dilakukan tampak nyata bahwa di
samping manfaat dari kegiatan yang diciptakan tersebut, dapat pula dampak yang
mengarah pada sisi negatif.
Haltersebut terindentifikasikan dari
gerakan-gerakannya yang memantul tinggi (hight
impact) sehingga dikuatirkan dapat memberi tekananyang berlebihan terhadap
persendian kaki yang menyangga tubuh.
Dari
penelitian yang dilakukan, diperkirakan bahwa benturan yang terjadi dari jenis
kegiatan itu telah membebani tungkai dan persendian sebesar dua setengah kali
berat badannyasendiri. Oleh karena itu, jenis kegiatan ini dikelompokkan
sebagai hight impact dari segi
kesehatan olah raga, pembebanan tersebut yang terus menerus bisa menimbulkan
cedera yang tidak bisa dianggap enteng bagi kelompok pelaku tertentu, terutama
bagi mereka yang berumur 40 tahun ke atas atau bagi mereka yang kelebihan berat
badan.
Oleh
sebab itu, senam aerobik mengalami modifikasi dengan mengubah pola gerakan
loncat-loncatan yang tinggi dengan gerakan tidak meloncat atau low impact (benturan rendah). Jadi,
perbedaan aerobik tersebut didasarkan arah gerakan serta berat ringannya impact yang di butuhkan.
Sejalan
dengan perkembangan waktu, perkembangan senam aerobik pun semakin marak
pula.Perbedaan jenis musik yang dipakainya misalnya discorobik, fungkyrobic,
dangdutrobik,
bahkan sekarang ada namanya body
languange. Walaupun namanya bermacam-macam, namun maksud dan tujuannya sama
yaitu membuat badan sehat dan tubuh indah.
Bila pada tahun lima puluhan Marilyn Monroe
merupakan simbol kecantikan dan seksualitas, kini banyak bermunculan bintang
bintang barumembawakan idealisme dan kecantikan baru. Tubuh yang semampai
dengan perut datar dibalut kulit yang kuning coklat terkena sinar matahari.
Mereka yang tertarik untuk menjadi cantik dan sehat dapat mengikuti program
aerobik : meloncat, menendang dan meliuk-liuk badan dengan bersemangat
mengikuti irama musik.
D.
Struktur Latihan
Aerobik
Latihan
senam aerobik hendaknya mengikuti ketentuan yang sudah diterima umum, yaitu
tidak lepas dari sistematika olah raga. Latihan terdiri dari pernapasan (warming up), inti, yang dalam hal ini
senam aerobik dan pendinginan (cooling
down). Berikut ini adalah pembahasan mengenai setiap tahap yang perlu
dilakukan dalam aerobik.
1.
Warming Up
Kegiatan ini merupakan kegiatan
pendahuluan yang pelaksanaannya mengandung unsur sebagai berikut :
Peningkatan
suhu tubuh dan secara bertahap
meningkatkan jumlah denyut nadi, dari denyut nadi istirahat ke denyut nadi latihan. Peningkatan suhu tersebut biasanya dilakukan dengan gerakan, seperti jalan di tempat atau gerakan dasar yang sederhana sepertimengayunkan kepala kesamping kiri dan kanan dan gerakan lengan atau kaki yang sederhana.
meningkatkan jumlah denyut nadi, dari denyut nadi istirahat ke denyut nadi latihan. Peningkatan suhu tersebut biasanya dilakukan dengan gerakan, seperti jalan di tempat atau gerakan dasar yang sederhana sepertimengayunkan kepala kesamping kiri dan kanan dan gerakan lengan atau kaki yang sederhana.
Peningkatan elastisitas otot dan ligamentum di
sekitar persendian. Latihan untuk meningkat-
kan elastisitas otot dan ligamentum ini dapat
dilakukan dengan gerakan peregangan terhadap
kelompok otot besar yang ditahan dalam waktu
tertentu. Pelaksanaannya harus dilakukan secara
perlahan - lahan dan tidak terlampau
memaksakan.
sekitar persendian. Latihan untuk meningkat-
kan elastisitas otot dan ligamentum ini dapat
dilakukan dengan gerakan peregangan terhadap
kelompok otot besar yang ditahan dalam waktu
tertentu. Pelaksanaannya harus dilakukan secara
perlahan - lahan dan tidak terlampau
memaksakan.
Untuk mempersiapkan tubuh baik fisik maupun
mental keaktivitas yang akan dilaksanakan.
mental keaktivitas yang akan dilaksanakan.
2.
Kegiatan Inti
Kegiatan inti biasanya merupakan yang
sudah lebih aktif dan melibatkan gerakan yang disiplin untuk melatih bagian
tubuh tertentu dengan pengulangan yang cukup.
Kegiatan ini hendaknya mengikuti alur
tertentu yang sudah direncanakan sebelumnya, gerakan yang dipilih dinilai dari
bagian atas tubuh ke bawah atau dari bagian kepala, bahu, lengan, pinggang ke
gerakan gabungan.
Biasanya pelaksanaan dari bagian inti
ini bergerak secara progresif, yaitu dari tahap gerakan tunggal bagian tubuh,
hingga pergerakan bagian tubuh secara bersamaan.
3.
Pendinginan
Kegiatan tahap akhir dari senam aerobik
ini harus melakukan gerakan-gerakan yang menurunkan frekuensi denyut nadi untuk
kembali mendekati denyut nadi yang normal. Pelaksanaan gerakan pendinginan ini
harus merupakan penurunan secara bertahap dari gerakan dengan intensitas tinggi
ke gerakan yang berintensitas rendah. Ditinjau dari segi faal tubuh, perubahan
gerakan yang bertahap tadi berguna untuk menghindari penumpukan asam laktat
yang menyebabkan kelelahan dan rasa pegal pada otot di tempat tertentu. Dengan
demikian proses pendinginan ini dimaksudkan untuk mengurangi penumpukan dari asam
laktat yang merupakan sisa pembakaran dalam otot.
E. Menentukan Intensitas Senam Aerobik
Menentukan intensitas senam aerobik pada
dasarnya sama dengan menentukan intensitas latihan pada olah raga lain.
Intensitas latihan ditandai dengan tercapainya tingkat
denyut nadi yang diharapkan meningkat.
Secara umum,intensitas latihan yang ditentukan tercapainya denyut nadi sekitar
60 – 80% dari denyut nadi maksimal. Denyut nadi maksimal tadi ditentukan
berbeda-beda dari orang ke orang bergantung pada usianya. Cara menentukan
denyut nadi maksimal dengan rumus : 220 dikurangi umur.
Sebagai contoh, jika orang berumur 20
tahun, denyut nadi maksimalnya adalah 220-20 = 200, intensitas latihan adalah
antara 60-80% dari denyut nadi maksimal, jadi denyut nadinya berkisar antara
120-160 untuk orang yang berumur 20 tahun tadi, denyut nadinya harus mampu
mencapai jumlah denyut nadi tersebut.
Sedangkan
frekuensi latihan sebaiknya 3-4 kali dalam seminggu.Kurang dari tiga kali
dianggap kurang memadai dalam hal frekuensi, lebih dari 5 kali dianggap
berlebihan.
Penentuan lama latihan harus disesuaikan
dengan kemampuan dari tingkat keterlatihan orang bersangkutan jika orang itu
masih pemula latihan cukup 10 menit saja, kemudian setelah kemampuannya
meningkat, lama latihan boleh ditambah. Bila orang yang terlatih lama
latihan bisa antara 30 menit sampai 1
jamSebatas untuk menjaga kebugaran fisik,frekuensi yang disebutkan di atas
sudah lebih dari cukup.
Bab III
|
PETUNJUK
UMUM PELAKSANAAN SENAM AEROBIK
A.
Pengertian
Kebugaran Jasmani
1.
Kebugaran
jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari tanpa
mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan tenaga untuk
melaksanakan kegiatan itu.
2.
Komponen
Dasar
Untuk memperoleh kebugaran jasmani yang baik, kita harus melatih komponen dasar kebugaran jasmani yang terdiri atas :
Untuk memperoleh kebugaran jasmani yang baik, kita harus melatih komponen dasar kebugaran jasmani yang terdiri atas :
Ketahanan jantung, peredaran darah dan
pernafasan
Ketahanan otot
Kekuatan otot
Kelenturan
|
B. Persiapan
Sebelum
melaksanakan aerobik untuk pertama kali, dianjurkan memeriksa kesehatan kepada
dokter bagi mereka yang :
Berusia 35
tahun ke atas dan belum pernah
melakukan olah raga secara teratur.
melakukan olah raga secara teratur.
Berusia di bawah
35 tahun, tetapi mempunyai
keluhan kesehatan.
keluhan kesehatan.
Apabila pada
malam hari sebelum melakukan senam aerobik tidak cukup tidur (kurang dari
4jam), sebaiknya latihan ditunda atau intensitas latihan dikurangi. Bagi mereka
yang sedang sakit, suhu badannya naik sebaiknya latihan ditunda.
C.
Takaran
Untuk
meningkatkan kebugaran jasmani dan mempertahankannya, latihan olah raga harus
dilakukan secara teratur dengan takaran yang cukup, demikian pula halnya dengan
latihan aerobik.
Adapun
takaran-takaran yang perlu diperhatikan meliputi :
1.
Intensitas
Latihan
Yang dimaksud intensitas latihan adalah
suatu dosis latihan yang harus dilakukan oleh seseorang menurut program yang
dilakukan.
Intensitas yang baik dilakukan adalah
60% sampai 80% dari denyut nadi maksimal,
bahkan untuk atlet yang terlatih dapat sampai 90% dari denyut maksimal.
Rumus denyut nadi maksimal adalah 220
dikurangi usia. Menurut para ahli fisiologi seperti Fox, Mathews, Brooks,
Faley, Wilmar, serta Costil mengatakan ada tiga cara untuk menentukan dosis
latihan, ketiga cara itu adalah :
Denyut jantung sebagai patokan, asam laktat dalam
darah sebagai patokan, ambang rangsang aerobik sebagai patokan, ambang rangsang
aerobik itu dapat diukur dengan tes kemampuan VO2 max, misalnya tes balke, tes
cooper, atau tes yang dilakukan di laboratorium.
2.
Lamanya Latihan
Lama latihan berbanding terbalik dengan intensitas
latihan. Beban yang lebih berat memerlukan waktu yang lebih sedikit dari beban
yang ringan. Lama latihan yang baik dalam arti tidak terlalu berat, antara
15-25 menit di dalam daerah latihan.
Dosis latihan tergantung berat dan ringan latihan
tersebut. Makin berat latihan maka makin singkat waktu latihan tersebut,
sedangkan latihan ringan membutuhkan waktu yang sangat lama. Beban latihan
dapat diukur dengan menghitung denyut nadi.
Suatu latihan akan bermanfaat dengan baik jika
dilakukan dengan waktu yang tepat. Latihan yang terlalu pendek waktunya atau
terlalu lama waktunya kurang efektif.
3.
Frekuensi Latihan
Yang dimaksud frekuensi latihan adalah beberapa kali
seseorang melakukan latihan intensif dalam waktu satu minggu.
Frekuensi latihan bergantung pada sifat olah raga yang dilakukan, frekuensi latihan 3-4 perminggu untuk daya tahan adalah cukup efektif. Sedangkan untuk meningkatkan kapasitas aerobik frekuensi 3 kali seminggu cukup efektif. Makin banyak frekuensi latihan daya tahan setiap minggu semakin cepat pula hasil peningkatan kapasitas daya tahan orang tersebut, namun demikian agar di dalam menentukan frekuensi latihan benar – benar memperhatikan batas kemampuan seseorang karena bagaimanapun juga tubuh seseorang tidak dapat beradaptasi lebih cepat dari batas kemampuannya.
Apabila
frekuensi latihan dilakukan berlebihan, akibatnya bukan percepatan kenaikan
kapasitas daya tahan yang dicapai, tetapi dapat mengakibatkan sakit.
D.
Gejala Fisik
Sesak nafas pada menit-menit pertama
latihan berarti
pemanasan tidak cukup.
pemanasan tidak cukup.
Bila merasa mual muntah-muntah, mata
berkunang-kunang, kepala pusing, dada terasa sakit dan berdebar-debar, sehari
setelah latihan masih terasa lelah berarti takaran latihan terlalu besar.
Bila setelah latihan merasa sukar tidur,
berarti takaran latihan terlalu besar atau waktu latihan terlalu dekat dengan
waktu tidur (kurang dari 3 jam).
E.
Makanan dan
Minuman
Dua
jam menjelang latihan, makan harus sudah selesai.
Untuk
latihan di pagi hari, dianjurkan tidak makan terlebih dahulu
Sebelum
dan sesudah latihan dianjurkan untuk minum, sedangkan selama latihan
diperbolehkan untuk minum.
Minum
sebaiknya dipilih yang bersuhu kurang lebih 15oC ( jangan minum air
hangat) dan tidak terlalu manis.
F.
Perlengkapan
Latihan
Pakaian hendaknya tidak terlalu ketat
sehingga mengganggu pernafasan dan terbuat dari bahan yang mudah menyerap
keringat.
Wanita dianjurkan memakai beha olah raga
dengan ukuran yang benar.
Perlengkapan perlindungan seperti pelindung
lutut (kneedecker), pelindung tumit (ankledecker) bisa dipakai sesuai
kebutuhan.
Pakailah sepatu untuk senam aerobik atau
sepatu olah raga yang benar.
G.
Waktu Latihan
Latihan pada
dasarnya dilakukan setiap saat.
Khusus di daerah
tropis, suhu yang terlalu tinggi hendaknya dihindari.
Pagi sebelum jam
10.00 WIB.
Sore setelah jam
15.00 WIB.
Mendekati waktu
tidur sebaiknya tidak melakukan latihan yang terlalu berat (3 jam sebelum
tidur, latihan harus sudah selesai).
H.
Penggunaan
Obat-Obatan
Obat-obatan yang diperlukan untuk menjaga
kesehatan hendaknya diminum/dimakan sesuai dengan petunjuk dokter.
Bahan-bahan yang diperkirakan mempengaruhi
kerja tubuh (jamu, obat kuat dan sebagainya) bila diperlukan sebaiknya
dimakan/diminum sesudah latihan.
TABEL ZONA LATIHAN
Tabel ini
menunjukkan tingkat terangsangnya sistem kardio respirasi akibat latihan yang
dilakukan.
Bab IV
|
DIET, NUTRISI DAN PENAMPILAN OLAH RAGA
A.
Pendahuluan
Nutrisi
adalah ilmu pengetahuan tentang makanan dan hubungannya dengan kesehatan dan
aktivitas fisik. Untuk mencapai kesehatan dan kebugaran fisik yang optimum,
mampu bertahan terhadap latihan yang keras dan mampu mencapai penampilan dalam
kompetisi secara baik, seorang atlet harus memperoleh nutrisi yang tepat. Pada
beberapa puluh tahun belakangan ini sering dikemukakan berulang-ulang bahwa
daya kerja fisik pada rata-rata orang dapat ditingkatkan secara nyata dengan
pemberian diet khusus atau penambahan diet khusus, pada diet dengan cara
demikian peningkatan penampilan pada atlet yang berlatih dalam penampilan olah
raga akan lebih besar lagi. Namun dari suatu diet yang seimbang sudah cukup
bagi seorang atlet untuk mencapai penampilan yang optimal.
Walaupun nutrisi yang tepat belum dapat menjamin penampilan dalam olah raga, namun nutrisi yang tidak tepat sudah pasti mempunyai pengaruh yang buruk terhadap penampilan dalam olah raga, yang
Walaupun nutrisi yang tepat belum dapat menjamin penampilan dalam olah raga, namun nutrisi yang tidak tepat sudah pasti mempunyai pengaruh yang buruk terhadap penampilan dalam olah raga, yang
“Pentingnya
nutrisi yang tepat dan kemungkinan pengaruh yang menguntungkan dan
merugikan dari beberapa praktek nutrisi dan diet dan malpraktek dalam olah
raga.”
|
Menyebabkan
seorang atlet tidak dapat menggunakan secara penuh potensinya, yang didapat
melalui latihan-latihan yang benar dan dari bakat-bakat yang diturunkan
kepadanya. Nutrisi yang benar berarti mengkonsumsi makanan dan cairan yang
memadai secara cukup akan memberikan :
a.
Bahan
bakar ( misalnya karbohidrat ) untuk energi.
b.
Bahan-bahan
(misalnya protein ) untuk membangun, memelihara dan memperbaiki semua jaringan
tubuh
c.
Bahan-bahan
( misalnya vitamin dan mineral ) yang membantu proses-proses metabolisme
d.
Air,
suatu medium cairan untuk kebanyakan proses-proses metabolisme.
Keenam
golongan atau macam bahan yang diperlukan tubuh ialah :
·
Karbohidrat
·
Vitamin
·
Lemak
·
Protein
·
Mineral
·
Air
Karbohidrat
dan lemak merupakan bahan gizi utama untuk menghasilkan energi utama bagi
tubuh. Dalam nutrisi, energi dinyatakan dalam kilokalori ( kkal ) atau
kilojoule ( KJ ).
( 1 kilokalori = energi yang diperlukan untuk menaikan temperatur dari 1 kilogram air sebesar 1oC ).
( 1 kilokalori = energi yang diperlukan untuk menaikan temperatur dari 1 kilogram air sebesar 1oC ).
Prinsip-prinsip
dasar nutrisi berikut ini berlaku baik bagi para atlet maupun bukan atlet :
1.
Kebutuhan
energi total untuk sehari =
kebutuhan energi metabolik basal untuk sehari + kebutuhan energi tambahan untuk aktivitas fisik dalam sehari.
kebutuhan energi metabolik basal untuk sehari + kebutuhan energi tambahan untuk aktivitas fisik dalam sehari.
2.
Dari
kebutuhan nutrisi total sehari, kira-kira 50% sampai 55% sebaiknya dari
karbohidrat, 25% sampai 35% dari lemak dan 10% sampai 15% protein.
Kebutuhan
energi metabolisme basal dari seseorang kurang lebih 1000 sampai 2000
kilokalori dan bergantung pada :
1.
Jenis
kelamin : kebutuhan energi metabolisme basal dari pria biasanya 25% lebih
tinggi daripada wanita.
2.
Ukuran
dan bentuk tubuh : makin besar atau tinggi, makin besar kebutuhannya.
3.
Kecepatan
metabolisme basal : makin tinggi kecepatan metabolisme basal ( misalnya pada
tiroksikosis ), makin tinggi kebutuhan energi.
4.
Umur
: makin muda seseorang, makin tinggi kebutuhan energi.
5.
Kondisi
cuaca : makin ekstrim cuaca, makin tinggi kebutuhan energi.
Kebutuhan
tambahan energi untuk aktifitas fisik jauh lebih tinggi pada para atlet (
kurang lebih 1000 sampai 4000 kalori ) daripada mereka yang tidak aktif (
kurang lebih 500 sampai 1000 kilokalori ) dan bergantung pada :
1.
Aktifitas
yang melibatkan kelompok otot kecil, atau sedang atau otot besar dan apakah
aktivitasnya terputus-putus atau terus-menerus.
2.
Intensitas
ringan, sedang atau berat.
3.
Lamanya
yaitu pendek atau panjang.
4.
Frekuensi
: sekali atau beberapa kali saja.
Tabel 1 : Perkiraan
kebutuhan energi harian total dari para
atlet dari cabang olah raga atau kelompok aktivitas
yang berlainan.
atlet dari cabang olah raga atau kelompok aktivitas
yang berlainan.
Kilokalori perhari
|
Kilokalori
|
||||
per hari per kg
|
|||||
berat badan
|
|||||
Kelompok Aktivitas
|
Pria
|
Wanita
|
Pria
|
Wanita
|
|
Terutama aerobik
|
3000 - 5000
|
2500-4500
|
55-56
|
50-60
|
|
Misalnya
|
|||||
pertandingan seperti
|
|||||
lari bersepeda
|
|||||
dan berenang jarak
|
|||||
Jauh
|
|||||
Terutama anaerobik
|
3000-6000
|
2500-4500
|
50-55
|
45-50
|
|
Misalnya
|
|||||
pertandingan seperti
|
|||||
lari jarak pendek,
|
|||||
lempar, angkat berat
|
|||||
dan senam
|
|||||
Pertandingan
|
2500-3500
|
2000-3000
|
45-50
|
40-45
|
|
pertandingan
|
|||||
dengan sedikit usaha otot,
|
|||||
seperti bowling, catur, goll
|
|||||
dan balap motor
|
Presentasi lemak untuk seseorang bukan
atlet ialah antara 16 sampai 20% pada pria dan 20 – 25% pada wanita. Tetapi
atlet-atlet tingkat puncak yang berkompetisi mempunyai presentasi lemak kurang dari 10% untuk
pria dan kurang dari 15% untuk wanita suatu defisit dalam pemasukan kalori. (yaitu
kalori yang masuk kurang daripada yang dibakar) akan mengurangi berat badan dan
presentase lemak badan. Latihan-latihan berat tanpa adanya defisit pemasukan kalori
juga akan menyebabkan turunnya presentasi lemak badan, tetapi tidak akan
menyebabkan turunnya berat badan. Bahkan kemungkinan berat badan justru
bertambah, bila terjadi penambahan masa otot yang berarti.
B. Karbohidrat dan Lemak
Karbohidrat
dan lemak merupakan bahan bakar utama yang menghasilkan energi untuk otot yang
sedang bekerja. Selama persediaan energi karbohidrat dan lemak mencukupi, persentase
energi yang berasal dari protein biasanya kurang dari 4%. Persentase penggunaan
karbohidrat dan lemak dalam metabolisme energi bergantung pada :
· Jenis dari
pekerjaan otot : Ringan, sedang atau berat (terutama dalam kaitannya dengan
tenaga aerobik maksimum dari otot yang bekerja); sebentar atau lama;
terpututs-putus atau terus-menerus.
·
Macam
dari diet : tinggi atau rendah dalam karbohidrat dan lemak.
·
Terlatih
atau tidaknya : tidak terlatih, terlatih secara lumayan atau terlatih dengan
baik terutama dalam kaitannya dengan kebugaran aerobik ( ketahanan
kardio-respirator ).
·
Tingkat
kesehatan : penyakit-penyakit tertentu seperti diabetes mengganggu pemilihan
secara normal dari bahan bakar.
C.
Jenis Dari
Pekerjaan Otot
Pada waktu
istirahat dan pada waktu otot bekerja secara aerobik secara ringan sampai
sedang, bila kebutuhan oksigen mencukupi, baik karbohidrat maupun lemak ikut
serta memberikan energi (peranan akan
lebih besar bila kadar glukosa rendah seperti dalam keadaan puasa).
bila otot bekerja sedang atau berat
secara aerobik selama lebih dari 1 jam, lemak merupakan sumber energi utama.
Pada pekerjaan otot secara aerobik yang sangat berat, yang berlangsung lebih
dari 1 jam. Pada pekerjaan otot secara anaerobik yang sangat berat butuh
beberapa menit, karbohidrat merupakan sumber energi yang utama dan hampir
satu-satunya sumber energi.
Tabel 2 : Ringkasan dari peranan
pemberian energi dari
lemak dan karbohidrat (KHO) pada berbagai jenis
pekerjaan otot.
lemak dan karbohidrat (KHO) pada berbagai jenis
pekerjaan otot.
Deskripsi dari pekerjaan
|
Perkiraan % dari
|
|||||
Otot yang terlibat
|
Konstribusi energy
|
|||||
Jenis
|
Perkiraan
|
Intensitas
|
Perkiraan
|
Lemak
|
KHO
|
|
aktivitas %
|
VO, Max
|
DJM
|
Waktu
|
|||
Aktivitas aerobik ringan sampai sedang
|
< 50%
|
< 70%
|
< 1 jam
|
50 - 70%
|
25 - 50%
|
|
Aktivitas aerobik ringan sampai berat
|
50 - 60%
|
70 - 80%
|
> 1 jam
|
> 75 %
|
< 25%
|
|
Aktivitas aerobik sangat berat mendekati maksimum atau maksimum
|
60 - 90%
|
80 - 95%
|
> 1 jam
|
< 10%
|
> 90%
|
|
Aktivitas anaerobik sangat berat mendekati maksimum atau maksimum
|
> 90%
|
> 95%
|
Beberapa detik atau menit
|
< 110%
|
> 90%
|
|
Keterangan:
VO, Max = Uptake Oksigen Maksimum
DJM =
Denyut Jantung Maksimum
D.
Jenis diet
Suatu
diet yang kaya akan karbohidrat mendorong partisipasi yang lebih tinggi dari
karbohidrat dalam metabolisme. Lagi pula jumlah karbohidrat dalam diet, dan
bukan lemak, menentukan apakah bahan bakar yang dipilih ialah asam lemak atau
glukosa. Sebab pemasukan karbohidrat yang tinggi menyebabkan kadar glukosa
darah meningkat dan pembentukan hormon insulin juga meningkat ini menghambat
mobilisasi asam lemak dan mengurangi tersedianya asam lemak bebas dan
menghindarkan partisipasi lemak dalam metabolisme energi.
Beberapa
hal yang perlu dicatat mengenai efektivitas dari diet dengan kompetisi super :
1.
Perbaikan
penampilan memang terlihat, tetapi terbatas terutama pada perlombaan ketahanan
yang berlangsung lebih dari 1 jam . Ini disebabkan karena diet tadi tidak
membuat atlet mampu lari, berenang atau bersepeda lebih cepat, tetapi
memungkinkan ia untuk mempertahankan kecepatan puncaknya yang normal
dalam waktu yang lebih lama dan biasa,
yang pada perlombaan ketahanan biasanya sekitar 1 jam. Lagi pula
perbaikan-perbaikan demikian tidak selalu dapat diulang.
2.
Untuk perlombaan yang lebih singkat (misalnya lari
jarak pendek, senam, angkat besi) dan bagi mereka yang harus mengangkat seluruh
berat tubuhnya (misalnya pelompat tinggi), tidak terlihat adanya perbaikan
dengan diet demikian malahan atlet-atlet ini akan menunjukkan kemunduran
penampilannya. Hal ini terutama disebabkan karena pertambahan berat sekitar 2
kg dari glikogen dan air yang harus menyertainya.
(untuk setiap gram glikogen dalam tubuh harus
diikuti 2,7 gram air yang disimpan bersama dengan glikogen).
3.
Beberapa
atlet mengeluh tentang rasa tidak enak dan nyeri disebabkan bengkaknya otot,
karena penambahan glikogen dan air.
4.
Latihan normal selama tahap diet rendah karbohidrat,
mungkin berlangsung kurang baik karena penggunaan energi secara tidak efisien
berhubung tidak cukupnya karbohidrat. Oleh sebab itu, pendapat terakhir
mengenai diet pengisian karbohidrat secara melewat batas ini ialah mencoba
menghilangkan tahap diet karbohidrat rendah, walaupun mengakibatkan agak
menurunnya tambahan simpanan glikogen.
5.
Kurang
enaknya diet demikian juga membuatnya
kurang menarik bagi para atlet.
6.
Pada
atlet-atlet yang lebih tua menggunakan diet ini, dapat menimbulkan
kelainan-kelainan pada elekrokardiogram (EKG) dan nyeri dada yang bersumber
dari jantung
7.
(angina
pektoris). Juga tidak dapat dikesampingkan kemungkinan terjadinya gangguan hati
dan ginjal dan keadaan-keadaan seperti gout (asam urat darah yang tinggi)
karena seringnya penggunaan dari diet demikian.
8.
Suatu
keuntungan dari penambahan kadar air ialah pada perlombaan ketahanan, dimana
glikogen digunakan sebagai energi, air akan menjadi bebas dan membantu mengganti air yang berkurang karena
berkeringat dan pernapasan. Karena
alasan-alasan diatas, diet pengisian karbohidrat yang melewati batas ini tidak
boleh digunakan pada semua orang dan juga tidak boleh diletakan harapan yang
terlalu tinggi pada diet ini.
E . Tingkat terlatihnya seorang
atlet
Seorang
atlet yang terlatih biasanya mempunyai sistem pengangkut oksigen yang lebih
efisien, suatu persediaan oksigen untuk otot yang bekerja lebih baik dan
kapasitas aerobik maksimum lebih tinggi daripada seorang atlet yang tidak
terlatih karena kemampuan untuk menggunakan lemak.
Sebagai
bahan bakar sedikit banyak tergantung pada tersedianya oksigen, pilihan
penggunakan bahan bakar untuk otot yang sedang bekerja, juga bergantung pada
beban kerja dalam kaitannya dengan kapasitas aerobik maksimum seorang atlet.
simpanan lemak pada seorang dewasa yang bergizi baik dapat berkisar antara 100.000 kilokalori (400 mega joule) atau lebih, sedangkan simpanan karbohidrat hanya berjumlah sekitar 1800–2000 kilokalori. Kalori yang tersedia dalam adenosin trifosfat (ATP) dan fosfokreatin (FK), dua senyawa fosfat yang berenergi tinggi yang ditemukan dalam sel, hanya cukup untuk pekerjaan fisik berat kurang dari 1 menit. Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, mempunyai sangat sedikit simpanan likogen dan hampir semata-mata bergantung pada gula darah untuk sumber energinya. Gula darah terutama didapat dari simpanan karbohidrat tubuh.
Walaupun pekerjaan intelektual tampaknya tidak
meningkatkan penggunaan oksigen secara keseluruhan, tetapi mungkin penggunaan
energi oleh susunan saraf pada waktu pengerahan tenaga fisik sangat meningkat
karena tambahannya secara cepat lalu lintas impuls saraf dan kecepatan yang
bertambah dari aktifitas- aktifitas lain (misalnya pompa natrium). Defisiensi
dari persediaan gula darah, karena berkurangnya simpanan karbohidrat, dapat
menyebabkan berkurangnya fungsi susunan saraf
pusat (disorientasi, gangguan koordinasi dan kelesuan) pada para atlet
pada waktu pengerahan tenaga fisik yang berat.
F.Protein
Salah
satu isapan jempol yang paling sulit dihilangkan tentang nutrisi olahraga ialah
kepercayaan bahwa protein dalam jumlah tinggi diperlukan untuk penampilan yang baik. Sering kali atlet
yang memakan protein dalam jumlah besar, terutama daging sapi, untuk
perlombaan-perlombaan yang terutama memerlukan kekuatan, karena mereka percaya
bahwa hal tersebut akan membuat mereka “kuat seperti sapi jantan”. Kalau
saja mereka sadar, bahwa sapi jantan yang kuat pun akan tetap hidup dengan semata-mata makan rumput,
yang kadar proteinnya lebih rendah dari diet normal dari semua orang. Lagi
pula, seperti telah dikemukakan sebelumnya, protein tidak banyak digunakan
sebagai bahan bakar untuk energi, selama persediaan energi dari karbohidrat dan
lemak mencukupi.
Protein
diperlukan untuk membangun, mempertahankan dan memperbaiki jaringan-jaringan
tubuh. Seorang atlet yang terlibat dalam
latihan-latihan dan kompetisi berat, terutama bila ia seorang anak
remaja yang masih tumbuh dan membesarkan otot-ototnya melalui suatu latihan
baban dengan tahanan tinggi, pasti memerlukan protein lebih banyak daripada
seseorang bukan atlet.
Suatu
pemasukan protein yang berlebihan menyebabkan hati dan ginjal bekerja lebih
berat, karena harus memecahkan dan mengeluarkan protein yang berlebihan. Ini
disebabkan karena protein tidak seperti karbohidrat dan lemak, tidak dapat
disimpan dalam jumlah yang cukup besar di dalam tubuh dan kelebihannya harus
dikeluarkan dari tubuh melalui urin dan
tinja. Protein
yang berlebihan bagi atlet tidak berguna dan bahkan dapat merugikan penampilan, terutama pada perlombaan
ketahanan. Juga bertambah kemungkinan terjadinya gangguan hati dan ginjal.
Pemasukan protein yang berlebihan
biasanya mahal, menghilangkan bahan bakar untuk energi yang lebih
efisien bagi atletnya (seperti karbohidrat dan lemak) dan mendorong terjadinya
dehidrasi, hilangnya nafsu makan dan dapat menyebabkan diare.
Penggunaan
secara berulang-ulang dari steroid anabolik dengan dosis sangat tinggi dan diet
protein telah terbukti dapat menambah semakin besarnya otot, kekuatan dan
tenaganya. Namun demikian penggunaanya tidak dianjurkan dan dikutuk oleh
komunitas olah raga internasional karena kemungkinannya menyebabkan gangguan
kesehatan yang mungkin timbul ialah kerusakan dan penyakit hati, kemandulan
pada pria dan wanita, menjadi kelaki-lakiannya wanita dan bertambah besarnya
kemungkinan untuk mendapat luka lambung karena stres.
G
. Vitamin dan Minera
Vitamin
dan Mineral tiap harinya hanya diperluakan dalam jumlah yang sangat kecil, juga
pada atlet yang berlatih dengan keras.
Setiap
tambahan kebutuhan dengan mudah dapat diatasi dengan pemasukan dari diet yang
lebih besar yang seimbang tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa pemasukan vitamin dan mineral dalam
jumlah yang jauh melampaui kebutuhan yang dianjurkan bagi seorang atlet, dapat
meningkatkan penampilan
dalam olahraga. Sebaliknya, perhatian yang lebih besar harus ditunjukan
terhadap kemungkinan pengaruh yang merugikan dari penggunaan secara berlebihan
secara berulang-ulang atau dalam waktu yang cukup lama. Dari jenis vitamin yang
beraneka macam, 3 diantaranya (C,E, dan B kompleks) yang menarik perhatian
dalam nutrisi olah raga.
H
. Vitamin C ( asam askorbik)
Vitamin
C diperlukan untuk pertumbuhan normal dari jaringan ikat, penggunaan optimal
dari besi dan menghambat rapuhnya pembulu darah kapiler. Sejumlah atlet yang
sukses telah menambah pemasukan harian vitamin C dari 40 – 60 mg pada waktu
latihan-latihan berat dan kompetisi, tanpa akibat yang merugikan. Pemasukan
yang berlebihan sampai beberapa ribu mg vitamin C sehari dapat berakibat buruk
pada fungsi ekskresi dari ginjal (misalnya
timbul batu ginjal ).
I
. Vitamin E
Defisiensi
dari vitamin E dapat menyebabkan
hipotrofi dari otot (mengkerut dan fungsinya menurun) dan daya tahan
terhadap anaerobik berkurang. Vitamin E juga dikatakan mempunyai pengaruh baik
pada pengobatan penyakit jantung. Walaupun demikian telah dibuktikan bahwa
penggunaan vitamin
E secara berlebihan tidak meningkatkan penampilan dalam olah raga.
J
. Vitamin B kompleks
Pada
penderita-penderita dengan asidosis karena diabetes dan penyakit jantung yang
berat, pemberian vitamin B kompleks secara intravena mempunyai pengaruh yang
positif, bila diberikan kepada mereka yang kekurangan akan vitamin ini,
membantu mengembalikan energi dan vitalitas yang hilang.
K. Mineral
Diantara
berbagai jenis mineral yang dibutuhkan
tubuh agar proses-proses metaboliknya
dapat berfungsi dengan efisien, yang paling banyak menarik perhatian dalam
nutrisi olah raga ialah besi, natrium, dan kalium, hanya mineral-mineral ini
yang akan diuraikan secara singkat. Mineral lain yang mungkin penting dalam
olahraga ialah magnesium.
L. Besi
Besi merupakan mineral yang terutama sekali penting dalam
olah raga, karena ia merupakan komponen esensial dari hemoglobin, pembawa oksigen utama di
dalam darah. Defisiensi dari besi umumnya berakibat berkurangnya kemampuan
mengangkut oksigen dan berkurangnya kemampuan ketahanan kardio-respirator. Pemasukan
tablet besi secara berlebihan sering kali menimbulkan kontipasi atau
kadang-kadang diare. Lagi pula pemasukkan
besi secara berlebihan dalam waktu
lama akan menyebabkan penimbunan
besi secara abnormal dan merugikan di dalam hati dan organ organ dan jaringan lain.
M. Natrium dan Kalium
Keduanya
penting untuk proses metabolik (misalnya pompa natrium) pada waktu kontraksi otot. Bila mengalami
defisiensi akan terjadi penurunan efisiensi dari pekerjaan otot. Natrium dan sedikit banyak juga kalium, secara normal keluar dari tubuh
melalui keringat yang berlebihan. Oleh karena itu para atlet yang banyak mengeluarkan keringat harus
menjaga agar kehilangan mineral tadi diganti secara memadai.Untuk mengganti
garam yang hilang, biasanya cukup dengan menambahkan garam dapur (yang biasanyamengandung
natrium maupun kalium) atau kecap pada diet yang seimbang. Bila diperlukan
untuk mengganti kalium dan natrium secara cepat dengan jalan oral, dianjurkan
untuk menggunakan minuman encer yang dingin yang mengandung kurang dari 10
mEq/liter natrium dan 5 mEq/liter kalium. Kecuali pada keadaan-keadaan yang
tidak lazim, penggunaan tablet garam tidak dianjurkan karena kurang efektif
mengingat absorpsinya lebih lambat dan risiko terjadinya intasi lambung dan tukak
lambung cukup besar.
N. AIR
Walaupun air tidak mengandung energi dan
tidak langsung berkaitan dengan kebutuhan energi dari tubuh, air merupakan
bahan gizi yang sangat esensial. Ini disebabkan karena 50% sampai 70% dari
tubuh terdiri dari air yang merupakan medium
cair dimana proses-proses metabolik
tubuh terjadi.Suatu defisit air sebesar 1% berat badan saja terbukti menurunkan
toleransi secara bermakna terhadap pekerjaan fisik yang berat, juga pada
atlet-atlet yang terlatih baik, bugar dan telah beraklimatisasi dengan baik.
Pada perlombaan ketahanan (lari dan bersepeda jarak jauh) dalam keadaan yang
kurang baik dapat menimbulkan suatu defisit air sebanyak 3% sampai 10 % atau lebih dari berat badan.
Pengaruh buruk sebagai akibat kekurangan
air adalah :
· Penampilan yang
sangat menurun.
· Suatu risiko
yang lebih besar akan terjadinya problem
stres karena panas (misalnya sengatan panas, payah
panas dan kram karena panas.
stres karena panas (misalnya sengatan panas, payah
panas dan kram karena panas.
· Hipertermia atau
kenaikan suhu tubuh yang abnormal.
· Efisiensi
berkeringat yang menurun.
· Beban yang
berbahaya terhadap sistem kardiovaskuler
dan peredaran darah.
dan peredaran darah.
· Meningkatnya
risiko gangguan sistem saraf pusat,
seperti disorientasi, kebingungan dan kelesuan.
seperti disorientasi, kebingungan dan kelesuan.
Para atlet yang berusaha untuk
mengkonsumsi cairan/larutan gula dalam jumlah besar pada waktu berlatih atau
bertanding sering mengeluh tentang rasa tidak enak diperut, rasa penuh, mual,
ketidakmampuan untuk mengkonsumsi cairan setelah pemberian makanan beberapa
kali dan penurunan penampilan. Hal
ini disebabkan karena konsentrasi yang rendah dari gula (>25 gm/liter)
secara drastis mengganggu kecepatan pengosongan lambung dan penyerapan cairan.
Oleh karena itu untuk mencegah
problem-problem stres karena panas yang disebabkan karena defisit air pada
perlombaan ketahanan yang berlangsung lama seperti lari jarak jauh,
American College of Sport Medicine menganjurkan konsumsi yang bebas dari
cairan dengan konsentrasi rendah glukosa (<25 mg/liter), natrium (<10
mEq/liter) dan kalium (<5 mEq/liter).
|
Walaupun suatu penelitian menyimpulkan
bahwa penggantian elektrolit yang hilang bersama keringat pada
aktivitas-aktivitas yang berlangsung lama, seperti maraton, tidak perlu, namun
semua peneliti sepakat bahwa penggantian air adalah perlu.
O. Kebutuhan Nutrisi dan Rencana Diet yang
Dianjurkan untuk Para Atlet
Dianjurkan untuk Para Atlet
Untuk
semua atlet yang sedang berlatih, jumlah yang diperlukan dari karbohidrat,
protein dan lemak biasanya dapat dipenuhi melalui rencana diet 3xCPL-321,
dimana:
·
3x
berarti paling tidak makan tiga kali sehari (pagi, siang dan malam) dan CPL-321
berarti masing-masing makanan tadi harus mengandung 3 bagian makan yang kaya
akan karbohidrat, 2 bagian makan yang kaya akan protein dan 1 bagian makan yang
kaya akan lemak. Walaupun perbandingan CPL-321 yang dianjurkan ini tampaknya
berbeda dengan diet yang seimbang terdiri dari 50%-55% karbohidrat, 10%-15%
protein, dan 25%-35% lemak, adalah sebenarnya sama karena lemak mengandung
lebih banyak kalori per gram(9,3 kilokalori) dibandingkan dengan protein dan
karbohidrat (4,1 kilokalori). Lagi pula semua makanan yang kaya akan protein
(misalnya daging, tumbuhan polong dan
hasil pabrik susu) mengandung cukup banyak lemak.
·
Bagian
3 karbohidrat sebaiknya terdiri dari :
*
Satu bagian besar dari tepung yang dimasak
(misalnya nasi, mie, roti) yang merupakan
mayoritas dari karbohidrat yang diperlukan
untuk kebutuhan energi.
(misalnya nasi, mie, roti) yang merupakan
mayoritas dari karbohidrat yang diperlukan
untuk kebutuhan energi.
* Satu
bagian besar dari buah-buahan segar dan
sayuran yang sedikit saja dimasak sehingga
vitamin dan mineralnya tidak rusak.
sayuran yang sedikit saja dimasak sehingga
vitamin dan mineralnya tidak rusak.
* Satu
bagian kecil dari gula karbohidrat
(misalnya, selai, gula, madu) untuk memaniskan
makan, sehingga disenangi kebanyakan orang dan memberikan energi yang mudah dipakai.
(misalnya, selai, gula, madu) untuk memaniskan
makan, sehingga disenangi kebanyakan orang dan memberikan energi yang mudah dipakai.
·
Kedua
bagian protein sebaiknya berupa :
* Satu
bagian yang agak besar dari bahan
makanan protein yang berasal dari bahan
binatang atau bahan dari pabrik susu (misalnya
daging, ikan telur, susu, keju dan , yogurt), yang
mengandung semua asam amino yang
dibutuhkan dan sejumlah vitamin dan mineral.
makanan protein yang berasal dari bahan
binatang atau bahan dari pabrik susu (misalnya
daging, ikan telur, susu, keju dan , yogurt), yang
mengandung semua asam amino yang
dibutuhkan dan sejumlah vitamin dan mineral.
* Satu
bahan yang lebih kecil dari bahan
makanan protein yang berasal dari tumbuh
tumbuhan (misalnya tumbuhan polong, buncis,
makanan protein yang berasal dari tumbuh
tumbuhan (misalnya tumbuhan polong, buncis,
biji-bijian) yang biasanya lebih murah,
tetapi
bukan sumber lengkap dari protein dan asam
amino.
bukan sumber lengkap dari protein dan asam
amino.
·
Satu
bagian dari lemaik sebaiknya setengah dari binatang dan setengah dari
vitamin-vitamin yang larut dalam lemak A, D, E dan K secara memadai dan
mengurangi risiko terjadinya pembuluh darah jantung yang menyempit yang ada
kaitannya dengan diet yang banyak mengandung lemak yang berasal dari binatang.
Tujuan
praktis dari nutrisi makanan di atas juga harus :
ÏBervariasi
: diet
dari berbagai macam daging, sayur-sayuran, buah-buahan, karbohidrat dan lemak
akan lebih memenuhi selera dan bergizi, karena kandungan bahan gizi esensial
(misalnya vitamin, mineral dan asam amino) bervariasi pada masing-masing jenis
makanan.
Ï Memenuhi selera : dipilih suatu diet
yang bervariasi, dengan diberi bahan-bahan tambahan yang tidak beracun dan
tidak mempunyai pengaruh yang merugikan pada latihan dan penampilan.
ÏSealamiah
dan sesegar mungkin : makanan yang bersih, alamiah dan segar lebih
bergizi daripada makanan yang diawetkan dan dicampuri bahan tambahan karena
makanan yang alamiah dan segar biasanya tetap mempertahankan bahan – bahan gizi
esensial, sedangkan makanan yang diawetkan biasanya telah berubah.
ÏCairan
yang memadai : penggantian atau pemasukan cairan, terutama air
perlu untuk kesehatan dan penampilan yang
optimal. Dengan demikian diusahakan agar setiap hari jumlah cairan yang
dikonsumsi harus lebih dari sekedar untuk menghilangkan rasa haus saja. Hal ini
penting bagi atlet yang banyak kehilangan air melalui keringan pada waktu
berlatuih atau berkompetisi.
P. Persiapan Diet Sebelum Kompetisi
Jenis diet dan kebutuhan bahan gizi untuk atlet
sebagai persiapan kompetisi penting untuk dibedakan antar perlombaan yang
berlangsung amat singkat dan perlombaan ketahanan yang berlangsung lama. Dari
segi nutrisi, pada perlombaan ketahanan perlu dibedakan lebih lanjut perlombaan
yang berlangsung kurang dari satu jam, antara satu dan dua jam dan lebih dari dua jam.
Q. Untuk Perlombaan yang berlangsung
kurang dari Satu jam
Sebagai
patokan, makanan terakhir sebelum suatu pekerjaan otot yang berat haruslah
paling sedikit 2,5 jam sebelumnya. Makanan harus agak ringan, tidak boleh
mengandung karbohidrat secara berlebihan karena dapat timbulnya efek
insulin, yang dapat berpengaruh buruk terhadap penampilan, seperti telah diuraikan sebelumnya. Kecuali bila
terjadi kehilangan keringat yang banyak, tidak pelu diberikan pengganti
cairan dan elektrolit pada perlombaan yang berlangsung singkat ini.
|
R. Perlombaan
yang Berlangsung Satu Sampai Dua jam atau Lebih
Perlombaan
demikian biasanya merupakan aktivitas otot
aerobik submaksimum yang mengikut sertakan kelompok otot-otot besar. Oleh karena itu, energi yang dibutuhkan akan
dipenuhi oleh persedian karbohidrat yang cukup banyak. Hal ini dilakukan untuk
mengisi persediaan glikogen otot, yang akan menguntungkan penampilan. Terutama pada perlombaan yang berlangsung lebih dari
dua jam, harus juga dikonsumsi
400-500 ml cairan yang mengandung kurang dari 25 mg/ liter glukosa, 10-15 menit
selama perlombaan. Hal ini untuk menambah pengeluaran glukosa hati dan mengganti
kehilangan air dan elekrolit melalui keringat yang memang keluar dalam jumlah
besar.
Untuk menjamin
bahwa persendian glikogen di dalam otot tidak berkurang sebelum perlombaan,
pekerjaan otot yang berat beberapa hari
sebelum perlombaan haruslah dicegah. Juga tidak dianjurkan untuk terus makan
diet karbohidrat tinggi secara teratur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar